
Kasui,way kanan – Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin kembali menunjukkan eksistensinya dalam dunia pendidikan dan kesenian Islam dengan menggelar **Pentas Seni (Pensi) Angkatan Generasi ke-29**. Acara yang berlangsung meriah ini menjadi ajang tahunan yang paling ditunggu-tunggu oleh para santri, guru, wali santri, serta masyarakat sekitar.
Pentas seni yang diselenggarakan oleh santri angkatan ke-29 ini mengusung tema *“Menjunjung Nilai Budaya dan Menyemai Jiwa Islami dalam Kreativitas Santri”*. Dengan semangat kebersamaan dan kekompakan, para santri menampilkan berbagai pertunjukan seni yang mencerminkan nilai-nilai keislaman, budaya lokal, serta kreativitas generasi muda pesantren.
Acara dimulai sejak sore hari, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan dari pembina pondok, KH. Marsudi , yang dalam pidatonya menyampaikan apresiasi besar kepada para santri generasi ke-29 atas dedikasi dan kerja keras dalam menyiapkan acara ini.
> *”Kegiatan seperti ini penting untuk membentuk karakter santri yang seimbang — tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga mampu mengekspresikan diri secara positif di tengah masyarakat,”* ujar beliau.

### **Beragam Penampilan Menarik**
Pentas seni kali ini menghadirkan berbagai penampilan menarik dari para santri, antara lain:
* **Drama Islami**, yang mengangkat kisah perjuangan ulama nusantara dalam menyebarkan Islam.
* **Hadrah dan marawis**, yang menggema dengan penuh semangat dan irama yang menggugah.
* **Puitisasi Qur’an**, penampilan yang memadukan lantunan ayat suci dengan seni peran dan sastra.
* **Tari tradisional daerah**, sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia.
* **Musik akustik islami**, yang dibawakan oleh santri dengan lirik-lirik penuh pesan moral.
Sorak sorai dan antusiasme hadirin menambah semarak suasana. Selain sebagai ajang hiburan, pentas seni ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap bakat dan potensi para santri di luar kegiatan belajar formal.
### **Kebersamaan dan Kenangan**
Bagi santri angkatan ke-29, acara ini menjadi momen tak terlupakan yang menandai perjalanan akhir masa mondok mereka di pesantren. Banyak dari mereka yang mengaku haru dan bangga bisa menampilkan karya terbaik mereka sebelum nantinya berpencar untuk melanjutkan pendidikan atau mengabdi di tengah masyarakat.
Acara ditutup dengan doa bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada para pengurus, guru, dan sesama santri. Kesan hangat dan kekeluargaan sangat terasa hingga akhir acara.
### **Penutup**
Dengan terselenggaranya pentas seni ini, Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin kembali menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga wadah untuk mengembangkan potensi diri, kreativitas, dan semangat berkarya. Semoga tradisi positif ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pesantren lainnya.
.